Sabtu, 23 Oktober 2010

Boneka Mojo

Mojo (diucapkan[ˈməʊˌdʒəʊ] atau [ˈmoʊˌdʒoʊ]) adalah istilah yang sering ditemukan dalam sistem kepercayaan Hoodoo milik orang Afrika Amerika. Mojo adalah sejenis jimat paranormal, biasanya berupa kantung kain flanel berwarna merah yang dieratkan dengan seutas tali. Di dalamnya bisa terdapat benda-benda seperti tanaman kering, hewan kering, batu-batuan, kertas jimat, dan sebagainya. Mojo biasanya disembunyikan pemakainya di balik baju.

Terminologi dan pemakaian

Istilah "mojo" berasal dari Afrika dan masuk ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris selama era perbudakan di Amerika Serikat. Mojo sudah dikenal luas sejak abad ke-19, dan terus populer hingga sekarang dari abad ke-20. Mojo memiliki nama setempat bergantung pada jenisnya. Ada mojo yang disebut gree-gree (dari bahasa Bantu, dan sering dieja orang di negara bagian Louisiana sebagai gris-gris akibat pengaruh bahasa Perancis). Sebutan lain untuk mojo antara lain, mojo hand (tangan mojo), conjure bag (kantong sulap), conjure hand (tangan sulap), toby, jomo, dan nation sack. Di Haiti, nama umum untuk jimat seperti ini di kalangan keturunan Afrika adalah wanga, oanga, atau wanger.
Mojo dibawa pemiliknya karena dipercaya memiliki kekuatan supranatural, seperti melindungi pemilik dari kekuatan jahat, pemikat cinta, atau membawa nasib baik, hingga keberuntungan yang berhubungan dengan uang seperti dalam berjudi. Kantong mojo biasanya berisi campuran rempah-rempah, bubuk, benda-benda pribadi seperti guntingan kuku, potongan rambut, kadang-kadang uang logam, dadu, kertas berisi doa, atau benda-benda lain yang dipercaya bisa meningkatkan daya supranatural dan perlindungan. Cara mengikat kantong mojo benar-benar diperhatikan untuk menjaga kekuatan di dalamnya agar tidak keluar. Sekali dibuat, mojo perlu diberi "makan" agar tetap berkhasiat, biasanya diberi minum parfum, minyak oles, atau dalam beberapa kasus, setetes urin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar